Angka korban tewas karena kecelakaan di Indonesia tergolong tinggi. Setiap harinya, rata-rata 50 orang tewas akibat kecelakaan sepanjang tahun 2008.
”Tahun lalu, di seluruh Indonesia rata-rata korban tewas mencapai 50 orang per hari,” kata penggiat keselamatan jalan (safety riding) Road Safety Association (RSA), Edo Rusyanto, dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (23/11/2009).
Menurut Edo, korban tewas akibat kecelakaan di jalan dalam empat tahun terakhir rata-rata naik 13,25 persen per tahun. Kenaikan korban tewas adalah 3,6 persen (2005), 35,7 persen (2006), 4,9 persen (2007), dan 8,8 persen (2008).
Dalam pertemuan tentang kecelakaan di jalan yang digelar di Moskow, Rusia pekan ini, sepanjang 2009 diperkirakan korban jiwa akibat kecelakaan di jalan di seluruh dunia mencapai 1,3 juta jiwa. ”Ironisnya, sekitar 90 persen terjadi di poors countries,” kata Edo.
Edo menilai, kecelakaan bisa terjadi sewaktu-waktu. Namun risiko kecelakaan bisa dikurangi dengan memperhatikan beberapa aspek, terutama terkait kesabaran saat berkendara dan mentaati peraturan lalu lintas.
”Mayoritas kecelakaan karena perilaku pengguna jalan. Karena itu, peningkatan perilaku yang santun menjadi penting,” ujar Edo.
Selain itu, tambah Eko, konsistensi petugas dalam menegakkan peraturan di jalan juga penting.
Karena keprihatinan terhadap hal ini, ratusan komunitas yang tergabung dalam Indonesia Consumminity Expo (ICE) 2009 menggelar Deklarasi Keselematan Jalan pada Minggu (22/11). Deklarasi itu ditujukan untuk mengajak pengguna jalan lebih bertanggung jawab dan saling menghargai.
Selain itu pengguna
jalan juga diajak meningkatkan ketaatan terhadap peraturan lalu lintas. Demikian juga, polisi diminta untuk lebih tegas dan konsisten menegakkan peraturan tersebut. Pemerintah juga didesak menyediakan akomodasi transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau masyarakat luas.
Artikel lainya pada label berita,
unik
0 komentar:
Posting Komentar