rss

Kamis, 26 November 2009

Deman Film 2012 Landa Jakarta




JAKARTA -- Publik Jakarta kini dilanda film 2012 yang menceritakan tentang bencana akhir dunia alias kiamat. Saat ditayangkan mulai Jumat (13/11) lalu, warga Jakarta berbondong-bondong menuju bioskop-bioskop hanya untuk menyaksikan film yang dibintangi John Cussack itu.

Tingginya animo warga untuk menyaksikan film membuat mereka harus rela antri di loket, bahkan ada yang tak kebagian tiket masuk karena kursi yang tersedia sudah habis. Di Studio 21 Citraland atau Mall Ciputra di kawasan Daan Mogot-Grogol misalnya, dari empat studio yang biasanya digunakan untuk pemutaran film tak mampu menampung warga yang ingin menyaksikan jalannya film yang disutradarai oleh Roland Emmerich tersebut.

Koran ini yang sejak Sabtu (14/11) berusaha untuk menyaksikan film ini, baru bisa diwujudkan pada besoknya Minggu (15/11). Tiket yang didapat itupun tak mudah, karena harus melewati antrian panjang sejak siang hari, untuk jadwal pemutaran pada pukul 21.45 WIB.

Trainning dan Desi, petuga loket Studio 21 Mall Ciputra saat berbincang-bincang dengan koran ini mengatakan, sejak dibuka Jumat (13/11), tiket yang dijual dengan harga Rp 25 ribu selalu habis terjual, untuk tiga sesi pemutaran, masing-masing pada pukul 14.00 WIB, pukul 18.00 WIB dan pukul 21.00 WIB. "Untuk menampung animo masyarakat, kami membuka pada dua studio sekaligus. Masing-masing studio berkapasitas 225 kursi. Dan sejak diputar, semua kursi terisi penuh," ungkap Trainning.

Saat ditanya hingga kapan film ini berhenti diputar, Trainning mengatakan, "Sepanjang peminatnya masih ada, kita akan putar terus." Meski tak disebutkan berapa pendapatan yang diraih Studio 21 Mall Ciputra, berdasarkan perhitungan koran ini, untuk tiga sesi pemutaran pada dua studio dengan kapasitas 450 kursi (225x2) dikalikan tarif per orang untuk tiket masuk senilai Rp 25 ribu, berarti dalam sehari ada 1.350 orang yang menonton dengan pendapatan Rp 33.750.000.

Bila dikalikan dengan tiga hari pemutaran sejak Jumat (13/11) sampai Minggu (15/11) ada 4.050 orang yang menonton dengan perkiraan pendaparan Rp 101.250.0000. Ini baru perhitungan di Studio 21 Mall Ciputra, belum untuk studio lainnya yang tersebar di seantero Jakarta dan sekitarnya yang berdasarkan pantauan koran ini juga diserbu para penonton.

Seperti dikutip dari Contactmusic, Senin (16/11) kemarin, film ini sukses menarik perhatian masyarakat dunia. Baru tiga hari tayang, film 2012 ini berhasil meraih keuntungan senilai Rp 2,1 triliun atau
mengantongi pendapatan senilai USD 225 juta dari penjualan tiket dari seluruh dunia.

Di Amerika Serikat keuntungan dari film tersebut sebesar USD 65 juta. Film yang biaya produksinya menghabiskan dana sebesar USD 200 juta itu berhasil menduduki box office pekan ini. Lantas apakah benar pada 21 Desember 2012 nanti Bumi akan semengerikan cerita dalam film yang diambil dari perkiraan suku Maya yang kemudian dibantah itu?

Mungkin masyarakat tak perlu khawatir. Sama dengan komentar seorang penonton bernama Diah kepada koran ini, Minggu (15/11). Saat itu, usai menonton film 2012 itu, Diah mengatakan, dia hanya ingin mengikuti seperti apa serunya film tersebut. "Diah cuma mau tau filmnya seperti apa, karena dari promosinya seperti dasyat banget filmnya. Tapi kalau soal benar atau tidak, Diah sih bergantung takdir saja. Sebagai orang percaya, kita percaya saja sama yang di Atas," kata Diah.

Ungkapan Diah ini diperkuat hasil penelitian Badan Antariksa (NASA) AS, yang menyebutkan apa yang ditonton itu takkan terjadi dalam waktu dekat. "Tidak ada hal buruk yang terjadi di Bumi pada 2012. Planet kita baik-baik saja untuk lebih dari 4 miliar tahun mendatang, dan para saintis yang kredibel di seluruh dunia tahu bahwa tidak ada ancaman yang terkait dengan 2012," sebut NASA dalam pernyataan resminya terkait kekhawatiran kiamat pada 2012.

Dalam film 2012, asteroid raksasa menghantam Bumi dan merusak semuanya. Namun, NASA menegaskan, tidak ada planet asing yang sedang menuju Bumi kita. NASA menuturkan, Bumi selalu selalu menjadi sasaran komet dan asteroid meskipun hantaman yang besar sangat jarang terjadi. Tubrukan besar terakhir terjadi pada 65 juta tahun lalu yang memusnahkan dinosaurus.

Saat ini astronom NASA tengah mengerjakan proyek Spaceguard Survey untuk menemukan apakah ada asteroid besar di dekat Bumi yang akan menghantam. Saat ini NASA menyimpulkan bahwa tidak ada ancaman asteroid sebesar yang pernah mengantam dinosaurus.

"Semua pekerjaan ini dilakukan secara terbuka dan penemuan-penemuan diposting setiap hari di website Kantor Program NASA NEO, jadi Anda bisa melihat bahwa tidak ada satu pun yang diprediksi menghantam Bumi pada 2012," ujar NASA.

NASA lalu menjelaskan tentang munculnya prediksi kiamat pada 21 Desember 2012 itu. Diungkapkannya, kisah itu dimulai dari klaim bahwa Niburu, sebuah planet yang diduga ditemukan oleh Bangsa Sumeria, tengah melaju menuju Bumi.

Bencana awalnya diprediksi datang pada Mei 2003. Namun karena tidak ada yang terjadi pada hari yang ditentukan itu, prediksi kiamat beralih ke Desember 2012. Kemudian dihubungkanlah dengan kisah berakhirnya sistem penanggalan suku Maya kuno pada musim dingin 2012 dan diprediksi tanggal kiamat jatuh pada 21 Desember 2012.

0 komentar:

 

follower